Jumat, 22 November 2013

Laporan Penelitian Sosiologi



Peranan Orang Tua Dalam Mengatasi Kesulitan Membaca Pada Siswa
Di SDIP Darul Mustofa
Oleh:
Yulia Nur Shofiani
KPI 1C
1113051000129

                                                                                                        I.            Pendahuluan


A.    Latar Belakang Masalah
Aktifitas kehidupan masyarakat yang kian kompleks, terkadang mampu membiasakan sisi kehidupan yang amat penting, yaitu dunia pendidikan. Anak sebagai amanah Allah, adalah insane kamil yang mampu menenangkan hati dan menjadikan hidup lebih bermakna[1]. Meski jalan untuk menempuh hal tersebut memiliki fase yang panjang.
Orang tua sebagai subjek utama, yang layaknya paling dekat dengan dunia anak, memiliki peranan penting dalam memahami kesulitan belajar dan potensi anak sedini mungkin. Sedangkan dunia pendidikan sekolah, sebagai interaksi sosial anak dengan dunia luar, hanya sebagai pemupuk dan pengembang potensi anak sehingga lebih optimal.
Oleh karena itu, berawal dari ide utama ini, penulis mengharapkan keterbukaan hati orang tua dan para pembimbing mampu memahami detail pendidikan sejak dini dalam dunia anak, terutama kaitannya dengan kemampuan belajar membaca dan menulis yang menjadi pembelajaran awal pada anak usia sekolah dasar.

B.     Perumusan Masalah
Penulis merumuskan penelitian ini pada masalah mengenai cara orang tua dalam memahami kesulitan membaca anak dan upaya orang tua untuk membantu kesulitan membaca siswa di SDIP Darul Mustofa Jakarta Selatan


C.    Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami secara mendalam mengenai pentingnya peranan orang tua dalam membimbing anak sejak usia dini dan untuk memahami kesulitan yang dihadapi anak usia sekolah dasar dalam menghadapi kesulitan belajar membaca.
                                                                                                                                              II.            Metodologi Penelitian


A.    Metode Penelitian
Dari segi bahasa, metode berasal dari dua kata, yaitu: meta dan hodos, meta berarti “melalui” dan hodos berarti “jalan atau cara”. Dengan demikian, metode berarti cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan[2]. Untuk penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif oleh Marx Weber. Metode penelitian kualitatif, yaitu penelitian terhadap suatu proses, peristiwa atau perkembangan dimana bahan-bahan atau data yang dikumpulkan berupa keterangan-keterangan kualitatif[3].
B.     Teknik Pengumpulan data
Penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang relevan guna mencapai interpretasi data yang lebih kompeten, berupa  penelitian lapangan (Field Research). Penulis mengadakan penelitian langsung dan melakukan wawancara dan observasi, misalnya wawancara dengan orang tua siswa, siswa, guru, dan kepala sekolah  di SDIP Darul Musthofa.
C.    Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian berlangsung selama dua minggu, yaitu mulai tanggal 20 Oktober-31 Oktober 2013. Tempat pelaksanaan penelitian dilingkungan Sekolah Dasar Islam Plus Darul Musthofa yang beralamat di Jl. Sabar I No. 27 Rt 09 Rw 03 Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.



                                                                                                                                                                  III.            Temuan


A.    Profil Sekolah
1.      Sejarah Berdirinya SDIP Darul Mustofa
Bermula dari niat dan tekad seorang Bapak yang bernama H. Munalih untuk menyekolahkan anak-anaknya sampai pada perguruan tinggi, karena pada saat beliau kecil tidak mengenyam pendidikan sampai lulus Sekolah Dasar namun berkat kegigihan dan perjuangannya akhirnya keinginanny diijabah Allah SWT. Dari sekian banyak anak-anak beliau salah satunya ada yang berhasil mengenyam pendidikan agama lewat Pondok Pesantren, kemudian melanjutkan pendidikan agama di Timur Tengah di sebuah desa terpencil Tarim, Hadramaut, Yaman. Hal inilah yang menjadi salah satu harapan beliau tentang pendidikan, hingga terucap nazar untuk mendirikan sebuah sekolah yang berada di bawah naungan sebuah yayasan.
Maka terwujudlah gedung sekolah yang awal pembangunannya dimulai tanggal 22 Oktober 2000 dan selesai dibangun pada bulan April 2001. Pada awal tahun ajaran baru, pendidikan yang pertama kali dibuka adalah Taman Pendidikan Al Quran (TPA) dengan jumlah murid 197 santri. Mengingat banyaknya desakan dari wali santri dan masyarakat sekitar untuk membuka Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD), maka pada awal bulan Juli 2002-2003 Yayasan Pendidikn Islam Darul Musthofa membuka pendidikan TK dan SD dengan jumlah siswa/I 65 untuk TK dan 27 anak untuk SD.
2.      Asal Nama Yayasan
Asal nama Yayasan Darul Musthofa diambil dari nama salah satu Perguruan Tinggi yang berada di Hadramaut, Yaman, yaitu Darul Musthofa, yang berarti “Rumah tempat singgah, yang dapat memberikan efek penyembuhan bagi hati yang hampa”. Dengan harapan sekolah ini dapat menjadi telaga ilmu bagi kebutuhan setiap insan yang berada di sekitarnya.
B.     Wawancara
Adapun wawancara yang digunakan penulis adalah wawancara semi berstruktur dengan pedoman seperangkat pertanyaan yang kemudian diperdalam dengan pertanyaan setengah terbuka, guna mendapatkan data yang lebih objektif dan mendalam tentang alasan-alasan responden.
Pertanyaan wawancara yang di ajukan sebagai berikut:
a.      Wawancara terhadap siswa tertentu
1.      Apakah hobi kamu?
2.      Apakah kamu belajar setiap hari?
3.      Siapakah yang membantu kamu dalam belajar
4.      Apakah yang kamu anggap sulit untuk dibaca?
5.      Buku apa yang kamu sukai
6.      Cerita apa yang paling menarik untukmu?

b.      Wawancara terhadap orang tua siswa
1.      Apakah Bapak/Ibu mengetahui apa yang dimaksud dengan kesulitan membaca?
2.      Apakah anak Bapak/Ibu mengalami kesulitan membaca?
3.      Bagaimana perasaan Bapak/Ibu saat mengetahui anak anda mengalami kesulitan membaca?
4.      Menurut Bapak/Ibu hal apa saja yang membuat anak sulit membaca?
5.      Bagaimana dengan anak Bapak/Ibu apakah kesulitannya dalam membaca?
6.      Buku jenis apa yang membuat anak Bapak/Ibu segera ingin melihatnya?
7.      Apakah upaya Bapak/Ibu untuk mengatasi kesulitan membaca anak anda?
8.      Apakah yang Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasi kesulitan membaca anak anda?
c.       Wawancara dengan guru (pihak sekolah)
1.      Apakah upaya guru untuk mengatasi kesulitan membaca pada siswa?
2.      Apakah upaya sekolah untuk mengatasi kesulitan membaca siswa?
3.      Apakah upaya bersama antara pihak sekolah dan orang tua siswa untuk mengatasi kesulitan membaca siswa?
Hasil dari pemaparan tentang kesulitan membaca pada siswa kelas 1 SDIP Darul Musthofa dalam bentuk naratif.
C.    Deskripsi Hasil Penelitian
1.      Jenis Kesulitan Membaca Siswa Kelas 1 SDIP Darul Musthofa
Layaknya sekolah dasar lain, beberapa siswa kelas 1 di SDIP Darul Mustofa pun mengalami kesulitan membaca yang berbeda-beda. Dari data analisa wawancara tentang siswa yang kesulitan membaca terdapat berbagai faktor: (1) pemahaman dan perhatian orang tua terhadap pola belajar dan kesulitan membaca siswa. (2) pemahaman orang tua tentang psikologis anak dalam membaca. (3) metode berlatih membaca yang digunakan. (4) kemampuan membaca dipengaruhi faktor genetic dan medis.
Bentuk –bentuk kesulitan membaca pada siswa kelas 1 SDIP Darul Musthofa:
·         Kesulitan mengerti huruf dan angka .
·         Terbatasnya ingatan dan memori otak .
·         Kesulitan membedakan huruf dan angka seperti b-d, m-n angka dengan huruf 5-s, d-6.
·         Kesulitan menyebutkan konsonan yang dirangkai menjadi satu kalimat.
·         Kesulitan menyebutkan huruf berakhiran ng atau berawalan ny.
·         Kesulitan merangkai kata menjadi sebuah kallimat.
·         Kesulitan memahami makna kalimat

2.      Peranan Orang Tua Dalam Memahami Kesulitan Belajar Anak
·         Pendekatan dan perhatian terhadap aktifitas anak sehari-hari.
·         Pendampingan belajar terutama membaca.
·         Memberikan fasilitas yang mampu menambah semangat belajar anak.
·         Membacakan dongeng sebelum tidur.
·         Mengkomunikasikan masalah kepada guru untuk mendapatkan solusi

3.      Faktor Penunjang dan Penghambat Kesulitan Membaca dan Solusinya
a.      Upaya orang tua
·         Menemani anak  belajar terutama berlatih membaca.
·         Memberikan motivasi agar anak rajin berlatih membaca.
·         Memberikan hadiah kecil.
·         Membacakan cerita diwaktu senggang.
b.      Upaya guru
·         Mengelompokkan siswa dalam kategori kesulitan tingkat rendah atau tinggi.
·         Meminta keterangan dari orang tua mengenai gangguan yang tejadi.
·         Guru mengkomunikasikan kepad aorang tua agar lebih sering menemani anak belajar.
·         Saling mengkomunikasikan perkembangan belajar siswa di rumah maupun di sekolah
c.       Upaya SDIP Darul Musthofa
·         Memberikan tambahan waktu belajar bagi siswa yang mengalami kesulitan membaca.
·         Mengupayakan jadwal pendalaman materi yang belum dipahami siswa.



                                                                                                                                                            IV.            Kesimpulan


Peranan orang tua siswa sangat penting  dalam memotivasi anak dalam kegiatan belajar, terutama berlatih membaca. Sikap orang tua dan keluarga hendaknya menerima keadaan siswa tersebut. Peran orang tua di SDIP Darul Musthofa  sangat baik dalam memahami dan mengupayakan kesulitan belajar dan membaca. Guru dan pihak sekolah pun turut memberikan andil yang kuat dalam memecahkan masalah kesulitan membaca.
Jenis kesulitan membaca di SDIP Darul Musthofa dipengaruhi oleh gangguan medis dan gangguan genetika. Gangguan medis terjadi karena ketidaksengajaan dalam memelihara kesehatan saat kehamilan sehingga janin terserang virus toksoplasma yang menyebabkan anak tersebut terganggu penglihatannya. Sedangkan gangguan genetika disebabkan oleh gen bawaan dari kedua orang tua siswa.



                                                                                                                                                         V.            Daftar Pustaka

I.Raharjo, (1987), Insan Kamil: konsep Manusia Menurut Islam ,Jakarta: Pustaka Grafitiers.
Bagus, Lorens, (1996), Kamus Filsafat, Jakarta: Gramedia Putaka Utama
Pohan, Rusdin, (2007), Metodologi Pendidikan Nasional, Yogyakarta: Lanarka Publisher.



                                                                                                                                           VI.            Identitas Narasumber
Siswa
1.      Nama               : Nabila
Umur               : 7 Tahun
Jenis Kelamin  : Perempuan
Kelas               : 1B
2.      Nama               : M. Bimo Arrizki
Umur               : 7 Tahun
Jenis Kelamin  : Laki-laki
Kelas               : 1B

Orang Tua Wali Murid
1.      Nama               : Lidia
Umur               : 31 Tahun
Jenis Kelamin  : Perempuan
Pekerjaan         : Wiraswasta
2.      Nama               : Helmi
Umur               : 31 Tahun
Jenis Kelamin  : Laki-laki
Pekerjaan         : Pegawai Swasta

Pihak Sekolah
1.      Nama               : Hj. Sopiah, S.Pd.I
Umur               : 39 Tahun
Jenis Kelamin  : Perempuan
Jabatan                        : Guru
2.      Nama               : Siti Mawadah, S.Pd.I
Umur               :  26 Tahun
Jenis Kelamin  : Perempuan
Jabatan                        : Guru/Wali Kelas 1B
3.      Nama               : Sinta Rosita, S.Pd.I
Umur               : 32 Tahun
Jenis Kelamin  : Perempuan
Jabatan                        : Kepala Sekolah





[1] Raharjo, I., Insan Kamil: Konsep Manusia Menurut Islam (Jakarta: Pustaka Grafitiers 1987), h. 32.
[2] Lorens Bagus, Kamus Filsafat, h. 635
[3] Rusdin Pohan, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Lanarka Publisher,20070), h. 7

0 komentar:

Posting Komentar