Peranan Orang Tua Dalam Mengatasi Kesulitan Membaca Pada Siswa
Di SDIP Darul Mustofa
Oleh:
Yulia Nur Shofiani
KPI 1C
1113051000129
I.
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Masalah
Aktifitas
kehidupan masyarakat yang kian kompleks, terkadang mampu membiasakan sisi
kehidupan yang amat penting, yaitu dunia pendidikan. Anak sebagai amanah Allah,
adalah insane kamil yang mampu menenangkan hati dan menjadikan hidup lebih
bermakna.
Meski jalan untuk menempuh hal tersebut memiliki fase yang panjang.
Orang
tua sebagai subjek utama, yang layaknya paling dekat dengan dunia anak,
memiliki peranan penting dalam memahami kesulitan belajar dan potensi anak
sedini mungkin. Sedangkan dunia pendidikan sekolah, sebagai interaksi sosial
anak dengan dunia luar, hanya sebagai pemupuk dan pengembang potensi anak
sehingga lebih optimal.
Oleh
karena itu, berawal dari ide utama ini, penulis mengharapkan keterbukaan hati
orang tua dan para pembimbing mampu memahami detail pendidikan sejak dini dalam
dunia anak, terutama kaitannya dengan kemampuan belajar membaca dan menulis
yang menjadi pembelajaran awal pada anak usia sekolah dasar.
B.
Perumusan
Masalah
Penulis
merumuskan penelitian ini pada masalah mengenai cara orang tua dalam memahami
kesulitan membaca anak dan upaya orang tua untuk membantu kesulitan membaca
siswa di SDIP Darul Mustofa Jakarta Selatan
C.
Tujuan
Tujuan
penelitian ini adalah untuk memahami secara mendalam mengenai pentingnya
peranan orang tua dalam membimbing anak sejak usia dini dan untuk memahami
kesulitan yang dihadapi anak usia sekolah dasar dalam menghadapi kesulitan
belajar membaca.
II.
Metodologi
Penelitian
A.
Metode
Penelitian
Dari
segi bahasa, metode berasal dari dua kata, yaitu: meta dan hodos, meta berarti
“melalui” dan hodos berarti “jalan atau cara”. Dengan demikian, metode berarti
cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
Untuk penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif oleh Marx Weber. Metode
penelitian kualitatif, yaitu penelitian terhadap suatu proses, peristiwa atau
perkembangan dimana bahan-bahan atau data yang dikumpulkan berupa
keterangan-keterangan kualitatif.
B.
Teknik
Pengumpulan data
Penulis
menggunakan teknik pengumpulan data yang relevan guna mencapai interpretasi
data yang lebih kompeten, berupa
penelitian lapangan (Field Research). Penulis mengadakan penelitian
langsung dan melakukan wawancara dan observasi, misalnya wawancara dengan orang
tua siswa, siswa, guru, dan kepala sekolah
di SDIP Darul Musthofa.
C.
Waktu dan
Tempat Penelitian
Penelitian
berlangsung selama dua minggu, yaitu mulai tanggal 20 Oktober-31 Oktober 2013.
Tempat pelaksanaan penelitian dilingkungan Sekolah Dasar Islam Plus Darul
Musthofa yang beralamat di Jl. Sabar I No. 27 Rt 09 Rw 03 Petukangan Selatan,
Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
III.
Temuan
A.
Profil Sekolah
1.
Sejarah
Berdirinya SDIP Darul Mustofa
Bermula
dari niat dan tekad seorang Bapak yang bernama H. Munalih untuk menyekolahkan
anak-anaknya sampai pada perguruan tinggi, karena pada saat beliau kecil tidak
mengenyam pendidikan sampai lulus Sekolah Dasar namun berkat kegigihan dan
perjuangannya akhirnya keinginanny diijabah Allah SWT. Dari sekian banyak
anak-anak beliau salah satunya ada yang berhasil mengenyam pendidikan agama
lewat Pondok Pesantren, kemudian melanjutkan pendidikan agama di Timur Tengah
di sebuah desa terpencil Tarim, Hadramaut, Yaman. Hal inilah yang menjadi salah
satu harapan beliau tentang pendidikan, hingga terucap nazar untuk mendirikan
sebuah sekolah yang berada di bawah naungan sebuah yayasan.
Maka
terwujudlah gedung sekolah yang awal pembangunannya dimulai tanggal 22 Oktober
2000 dan selesai dibangun pada bulan April 2001. Pada awal tahun ajaran baru,
pendidikan yang pertama kali dibuka adalah Taman Pendidikan Al Quran (TPA)
dengan jumlah murid 197 santri. Mengingat banyaknya desakan dari wali santri
dan masyarakat sekitar untuk membuka Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar
(SD), maka pada awal bulan Juli 2002-2003 Yayasan Pendidikn Islam Darul
Musthofa membuka pendidikan TK dan SD dengan jumlah siswa/I 65 untuk TK dan 27
anak untuk SD.
2.
Asal Nama
Yayasan
Asal
nama Yayasan Darul Musthofa diambil dari nama salah satu Perguruan Tinggi yang
berada di Hadramaut, Yaman, yaitu Darul Musthofa, yang berarti “Rumah tempat
singgah, yang dapat memberikan efek penyembuhan bagi hati yang hampa”. Dengan
harapan sekolah ini dapat menjadi telaga ilmu bagi kebutuhan setiap insan yang
berada di sekitarnya.
B.
Wawancara
Adapun
wawancara yang digunakan penulis adalah wawancara semi berstruktur dengan
pedoman seperangkat pertanyaan yang kemudian diperdalam dengan pertanyaan
setengah terbuka, guna mendapatkan data yang lebih objektif dan mendalam
tentang alasan-alasan responden.
Pertanyaan
wawancara yang di ajukan sebagai berikut:
a.
Wawancara
terhadap siswa tertentu
1.
Apakah hobi
kamu?
2.
Apakah kamu
belajar setiap hari?
3.
Siapakah yang
membantu kamu dalam belajar
4.
Apakah yang
kamu anggap sulit untuk dibaca?
5.
Buku apa yang
kamu sukai
6.
Cerita apa yang
paling menarik untukmu?
b.
Wawancara
terhadap orang tua siswa
1.
Apakah
Bapak/Ibu mengetahui apa yang dimaksud dengan kesulitan membaca?
2.
Apakah anak
Bapak/Ibu mengalami kesulitan membaca?
3.
Bagaimana
perasaan Bapak/Ibu saat mengetahui anak anda mengalami kesulitan membaca?
4.
Menurut
Bapak/Ibu hal apa saja yang membuat anak sulit membaca?
5.
Bagaimana
dengan anak Bapak/Ibu apakah kesulitannya dalam membaca?
6.
Buku jenis apa yang
membuat anak Bapak/Ibu segera ingin melihatnya?
7.
Apakah upaya
Bapak/Ibu untuk mengatasi kesulitan membaca anak anda?
8.
Apakah yang
Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasi kesulitan membaca anak anda?
c.
Wawancara
dengan guru (pihak sekolah)
1.
Apakah upaya
guru untuk mengatasi kesulitan membaca pada siswa?
2.
Apakah upaya
sekolah untuk mengatasi kesulitan membaca siswa?
3.
Apakah upaya
bersama antara pihak sekolah dan orang tua siswa untuk mengatasi kesulitan
membaca siswa?
Hasil dari pemaparan tentang
kesulitan membaca pada siswa kelas 1 SDIP Darul Musthofa dalam bentuk naratif.
C.
Deskripsi Hasil
Penelitian
1.
Jenis Kesulitan
Membaca Siswa Kelas 1 SDIP Darul Musthofa
Layaknya
sekolah dasar lain, beberapa siswa kelas 1 di SDIP Darul Mustofa pun mengalami
kesulitan membaca yang berbeda-beda. Dari data analisa wawancara tentang siswa
yang kesulitan membaca terdapat berbagai faktor: (1) pemahaman dan perhatian
orang tua terhadap pola belajar dan kesulitan membaca siswa. (2) pemahaman
orang tua tentang psikologis anak dalam membaca. (3) metode berlatih membaca
yang digunakan. (4) kemampuan membaca dipengaruhi faktor genetic dan medis.
Bentuk
–bentuk kesulitan membaca pada siswa kelas 1 SDIP Darul Musthofa:
·
Kesulitan
mengerti huruf dan angka .
·
Terbatasnya
ingatan dan memori otak .
·
Kesulitan
membedakan huruf dan angka seperti b-d, m-n angka dengan huruf 5-s, d-6.
·
Kesulitan
menyebutkan konsonan yang dirangkai menjadi satu kalimat.
·
Kesulitan
menyebutkan huruf berakhiran ng atau berawalan ny.
·
Kesulitan
merangkai kata menjadi sebuah kallimat.
·
Kesulitan
memahami makna kalimat
2.
Peranan Orang
Tua Dalam Memahami Kesulitan Belajar Anak
·
Pendekatan dan
perhatian terhadap aktifitas anak sehari-hari.
·
Pendampingan
belajar terutama membaca.
·
Memberikan
fasilitas yang mampu menambah semangat belajar anak.
·
Membacakan
dongeng sebelum tidur.
·
Mengkomunikasikan
masalah kepada guru untuk mendapatkan solusi
3.
Faktor
Penunjang dan Penghambat Kesulitan Membaca dan Solusinya
a.
Upaya orang tua
·
Menemani
anak belajar terutama berlatih membaca.
·
Memberikan
motivasi agar anak rajin berlatih membaca.
·
Memberikan
hadiah kecil.
·
Membacakan
cerita diwaktu senggang.
b.
Upaya guru
·
Mengelompokkan
siswa dalam kategori kesulitan tingkat rendah atau tinggi.
·
Meminta
keterangan dari orang tua mengenai gangguan yang tejadi.
·
Guru mengkomunikasikan
kepad aorang tua agar lebih sering menemani anak belajar.
·
Saling
mengkomunikasikan perkembangan belajar siswa di rumah maupun di sekolah
c.
Upaya SDIP
Darul Musthofa
·
Memberikan
tambahan waktu belajar bagi siswa yang mengalami kesulitan membaca.
·
Mengupayakan
jadwal pendalaman materi yang belum dipahami siswa.
IV.
Kesimpulan
Peranan
orang tua siswa sangat penting dalam
memotivasi anak dalam kegiatan belajar, terutama berlatih membaca. Sikap orang
tua dan keluarga hendaknya menerima keadaan siswa tersebut. Peran orang tua di
SDIP Darul Musthofa sangat baik dalam
memahami dan mengupayakan kesulitan belajar dan membaca. Guru dan pihak sekolah
pun turut memberikan andil yang kuat dalam memecahkan masalah kesulitan
membaca.
Jenis
kesulitan membaca di SDIP Darul Musthofa dipengaruhi oleh gangguan medis dan
gangguan genetika. Gangguan medis terjadi karena ketidaksengajaan dalam
memelihara kesehatan saat kehamilan sehingga janin terserang virus toksoplasma
yang menyebabkan anak tersebut terganggu penglihatannya. Sedangkan gangguan
genetika disebabkan oleh gen bawaan dari kedua orang tua siswa.
V.
Daftar Pustaka
I.Raharjo, (1987), Insan Kamil:
konsep Manusia Menurut Islam ,Jakarta: Pustaka Grafitiers.
Bagus, Lorens, (1996), Kamus
Filsafat, Jakarta: Gramedia Putaka Utama
Pohan, Rusdin, (2007), Metodologi
Pendidikan Nasional, Yogyakarta: Lanarka Publisher.
VI.
Identitas
Narasumber
Siswa
1.
Nama : Nabila
Umur : 7 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Kelas : 1B
2.
Nama : M. Bimo Arrizki
Umur : 7 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kelas : 1B
Orang Tua Wali
Murid
1.
Nama : Lidia
Umur : 31 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Wiraswasta
2.
Nama : Helmi
Umur : 31 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Pihak Sekolah
1.
Nama : Hj. Sopiah, S.Pd.I
Umur :
39 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Jabatan : Guru
2.
Nama : Siti Mawadah, S.Pd.I
Umur :
26 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Jabatan : Guru/Wali Kelas 1B
3.
Nama : Sinta Rosita, S.Pd.I
Umur : 32 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Jabatan : Kepala Sekolah